Mereka adalah sekumpulan petani, tukang potong rambut dan pelajar yang direkrut menjadi polisi nasional Afghanistan (ANP). Calon polisi ini dilatih International Security Assistance Force (ISAF) - yaitu gabungan polisi multi nasional termasuk Ingris untuk kemudian ditugaskan menjaga keamanan Afhanistan.
Pusat pendidikan kepolisian Afghanistan terletak di Tarin Kowt, Uruzgan yang berbatasan dengan Helmand tenggara Afghanistan.
Yang unik dari pelatihan polisi ini adalah mereka menggunakan kayu sebagai senapan, tidak seperti pusat latihan polisi di negara lain yang menggunakan senjata organik otomatis.
Sebenarnya sebelumnya mereka sudah diberi kesempatan menggunakan senjata asli untuk berlatih tetapi yang terjadi malah mengakibatkan insiden dimana tanpa sengaja mereka menembak kaki sendiri atau kesalahan saat membersihkan senjata bahkan menjual senjata di pasar gelap.
Akibat dari insiden tersebut para pelatih tidak lagi mempercayai mereka dan diputuskan agar menggunakan senjata kayu agar aman saat latihan.
Setelah menyelesaikan pendidikan ini, para alumni akan diberi senjata asli tapi tetap tanpa peluru.
Sekitar 70 persen rekruitmen polisi dalam perang Afghanistan tidak dapat membaca dan bahkan tidak sekolah.
Menurut catatan Menteri Pertahanan, 3.587 Polisi ANP telah terbunuh sejak dimulai perang.
Para pejuang Taliban menjadikan para polisi dan kantornya sebagai target bom bunih diri.