Usia boleh uzur, tapi pesona dan kharisma Muin (160) masih terasa kuat bagi lawan jenisnya. Begitulah yang dirasakan Maniah (64), wanita kelahiran tahun 1946.
Saat berumur 27 tahun, Maniah termasuk kembang desa. Banyak pemuda dari desa setempat ataupun desa tetangga yang mencoba menarik perhatian Maniah. Namun, tak satupun pemuda tersebut berhasil mencuri hatinya.
Siapa sangka, seorang pria yang saat itu telah berusia 123 tahun ternyata juga terpikat dengan kecantikan Maniah. Pria bernama Muin itu pun bersaing secara sehat dengan para pemuda untuk mendapatkan Maniah. Uniknya, Muin dengan segala pesona dan kharismanya mampu meluluhkan perasaan Maniah.
Setelah melakukan pendekatan, pria yang biasa disapa Aki Muin ini menyatakan cinta pada Maniah. Ia juga berniat untuk menikah ke-13 kalinya. Gayung bersambut, gadis kembang desa itu menerima cinta dan bersedia dipersunting pria kelahiran Rangkasbitung, Banten, tahun 1850 ini. Maniah juga tidak mempersoalkan status Aki Muin yang gagal mengarungi bahtera rumah tangga hingga 12 kali. Tahun 1973, pasangan ini akhirnya menggelar acara pernikahan secara sederhana.
"Saya menikah 13 kali, tapi 12 yang awal cerai semua. Menikah terakhir dengan istri saya (Maniah) saat ini, tahun 1973," kata Aki Muin, di Blambanganumpu, Waykanan, Lampung, Jumat (8/10/2010).
Menjadi istri ke-13 ternyata membawa kebahagiaan bagi Maniah. Pria yang pernah ikut menjadi tentara sukarela saat penjajahan Jepang ini, sangat bahagia karena bisa menemukan sosok pendamping yang dapat mengerti dan memahami dirinya dalam suka dan duka. Tak terasa, pasangan ini telah mengayuh biduk rumah tangga selama 37 tahun.
Maniah mengatakan, ia merasa bersyukur karena diberi umur panjang dan kebahagiaan dalam menjalani hidup bersama Aki Muin. "Sekarang umur saya 64 tahun, dan Aki Muin sudah 160 tahun," ujar Maniah.
Maniah mengaku tidak mempunyai resep tertentu untuk menjaga kesehatan Aki Muin hingga bisa mencapai usia 160 tahun. Selain karena kehendak Allah SWT, menurut Mainah kesehatan dan umur panjang Aki Muin berkat kerajinan melaksanakan salat lima waktu dan pengajian. Mungkin juga karena hanya mengonsumsi makanan jenis sayuran dan buah-buahan hasil kebun sendiri.
"Suami saya itu sangat jarang tidur. Bahkan Aki pernah tidak makan nasi selama 3 tahun. Selain itu juga, bangun untuk salat subuh rata-rata jam empat pagi, dan diakhiri mengaji. Setelah itu langsung mandi dan ke kebun," ujar Maniah